RESENSI NOVEL “ My Idiot
Brother ”
Penulis
: Agnes Davonar
Penerbit
: Inandra Published
Tempat
Terbit : Jalan TPI 2 nomor 6, Jakarta
Tahun
Terbit : November 2011
Halaman
Buku : 267 halaman
ISBN : 978-979-18346-8-1
Judul resensi : kisah inspiratif pengorbanan seorang kakak kepada adik nya
ISBN : 978-979-18346-8-1
Judul resensi : kisah inspiratif pengorbanan seorang kakak kepada adik nya
My idiot brother adalah sebuah novel
yang menceritakan tentang kehidupan seorang gadis remaja berumur 13 tahun yang
hoby bermain basket. Gadis yang bernama
Angel ini tidak pernah bisa menerima keadaan kakaknya Hendra yang terlahir
dengan keterbelakangan mental. Hari-hari Angel selalu diisi dengan
menjaga kakaknya, suatu pekerjaan yang sangat dibencinya ini hanya memiliki
satu alasan, yaitu untuk mendapatkan uang saku lebih dari ibunya. Angel
merasa tidak adil dengan perlakuan ibunya yang selalu memberikan uang saku
kakaknya lebih banyak, sedangkan dia harus membanting perasaan dengan cara
seperti ini agar dapat lebih.
Tidak
adil, bagaimanapun Angel bukan anak kecil lagi yang masih suka bermain
monopolian, permainan yang sangat digemari kakaknya. Ia malu jika teman-teman
sekolahnya tahu keadaan kakaknya yang idiot menjadi bahan ejekan disekolah, terutama
Agnes yang selalu bermusuhan dengan Angel dan merasa kalau Angel adalah ancaman
baginya untuk mendapatkan hati seorang pria bernama Aji.
Dan
itu terjadi ketika ibunya dengan sengaja membawa kakaknya yang idiot itu ke
sekolah untuk menjemputnya karena ibunya harus pergi arisan mendadak. Dari situ
Angel tidak bisa menutupi tentang kondisi keluarganya. Lebih-lebih tentang
nilai Angel yang kurang, menjadi pelengkap bagi Agnes untuk mengejek Angel
sebagai perempuan bodoh dan Idiot seperti kakaknya. Ini memperparah
kebencian Angel terhadap kakaknya. Diusir dari kamar, di omelin, di
kata-katain, tentu saja itu hanya berani dilakukannya ketika di belakang
ibunya.
Sangat
bertolak belakang dengan Hendra, kakaknya yang Idiot itu. Meski Angel menaruh
kebencian lebih terhadapnya, Hendra tidak pernah bersedih hati. Dia tetap setia
memberikan kasih sayang seorang kakak kepada adiknya, ia tidak pernah lupa
memberikan kado boneka Babi Pink kepada Angel setiap ulang tahun Angel.
Sedangkan Angel, ingat ulang tahun Hendra saja tidak. Suatu ketika, Angel mengalami kecelakaan dimana
tak ada seorang pun yang mampu menyelamatkan dirinya selain Hendra. Demi
cintanya kepada adiknya, Hendra rela mengorbankan apapun termasuk nyawanya
sendiri untuk Angel.
Dalam novel ini, terdapat kesalahan ketik yang lumayan banyak. Demikian juga beberapa kalimat yang terkesan dibiarkan begitu saja tanpa di edit, cukup mengganggu pembaca. contohnya seperti kalimat berikut :
1.
Tiga cewek norak itu saling melambaikan
tangan mesra untuk pada Aji.(halaman 65)
2.
Sepekan Agnes ikut bermain kami di lapangan dan tiba hingga akhirnya Aji mulai merasa jenuh melatih Agnes
yang bodoh itu. (halaman 73)
3.
Tapi demi agar Aji tidak
jatuh padanya, (halaman 73)
4.
Belum bisa masukin bola ke
ranjang. (halaman 73)
5.
Agnes merasakan pahitnya kata-kata
arti bodoh. (halaman 74)
Selain itu, gambar kecil yang ada di
sudut bawah dalam setiap halaman juga sedikit mengganggu ‘pemandangan’ saat
membacanya.
Tetapi, tema yang diangkat menarik
karena menceritakan kisah penderita down syndrome. Karakter ibu yang digambarkan
pada novel lain biasanya lembut, penuh pengertian, dan sabar. Namun dalam novel
ini, tokoh ibu digambarkan lengkap dengan emosinya yang kadang tak terkendali,
menuntut Agnes agar menerima keadaan kakaknya. Kemampuan pengarang dalam memaparkan plot atau alur dengan sangat
baik merupakan salah satu kekuatan novel ini. Alur yang dibawakan dalam novel
ini adalah alur maju, jadi para pembaca tidak bingung untuk membayangkan
cerita dalam novel ini. sudut pandang pengarang dalam novel ini sangat jelas,
yaitu pengarang sebagai pelaku utama.
Selain itu, ada juga tambahan 6 cerpen karya Agnes Davonar yang juga inspiratif. Didalam cerpen-cerpennya, penulis memakai
nama yang sama (Angel,Hendra,Agnes) pada setiap tokohnya yang bisa saja membuat
pembaca bingung.
Tidak
hanya itu, novel ini banyak sekali memiliki amanat yang sangat penting dalam
kehidupan. Salah satu amanat yang dapat diambil dari novel ini adalah kita
harus menerima apapun keadaan saudara kita dengan ikhlas, dan jangan malu
dengan keadaan saudara kita tersebut. Seharusnya sebagai saudara kita harus
saling membantu dan saling menyanyangi, sebab tak ada yang lebih berharga di
dunia ini selain seorang saudara, apalagi seorang kakak kandung. Jadi, novel
ini sangat lah menarik dan dapat di
jadikan sebagai salah satu inspirasi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu, novel inspiratif ini dapat dibaca oleh semua kalangan.
Terimakasih postingnya ya :)
BalasHapusterima kasih banyak ... hehehehe :D
BalasHapus